Senin, 24 April 2017

KEGIATAN OUTDOOR CLAS MA MA'ARIF PARE 2017

Pengertian Pendekatan Pembelajaran di luar Kelas (Outdoor Class)
Proses pembelajaran untuk siswa harus benar-benar menyenangkan, sehingga siswa betah untuk belajar. Suasana pembelajaran diciptakan agar tidak ada penekanan psikologis bagi kedua belah pihak, guru dan siswa. Pembelajaran di luar kelas (outdoor Class) merupakan salah satu upaya terciptanya pembelajaran, terhindar dari kejenuhan, kebosanan, dan persepsi belajar hanya dalam kelas.
Pendekatan pembelajaran di luar kelas (outdoor Class) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunakan suasana di luar kelas sebagai situasi pembelajaran berbagai permainan sebagai mendia transformasi konsep-konsep yang disampaikan dalam pembelajaran. (Irawan,A. Dalam Ginting ;2005:37).
Pendekatan pembelajaran di luar kelas menggunakan beberapa metode seperti penugasan, tanya jawab, dan belajar sambil melakukan atau mempraktekkan dengan situasi belajar sambil bermain. Pendekatan pembelajaran diluar kelas ini memiliki kelebihan yang mendukung pada pembelajaran siswa, di antaranya sebagai berikut:
  1. Mendorong motivasi belajar siswa, karena menggunakan setting alam terbuka sebagai sarana kelas, untuk memberikan dukungan proses pembelajaran secara menyeluruh yang dapat menambah aspek kegembiraan dan kesenangan.
  2. Guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan karena dapat berekspolarasi menciptakan suasana belajar seperti bermain.
  3. Pada pembelajaran di luar kelas siswa menggunakan media pembelajaran yang kongkrit dan memahami lingkungan yang ada disekitarnya. Pada saat pembelajaran digunakan media yang sesuai dengan situasi kenyataannya, yakni berbagai permainan anak seperti seluncuran, ayunan, jungkat-jungkit dan lain-lain.
  4. Mengasah aktivitas fisik dan kreativitas siswa karena menggunakan strategi belajar sambil melakukan atau mempraktekan sesuai dengan penugasan. Selain memiliki kelebihan, pendekatan di luar kelas sebagai pendekatan pembelajaran juga memiliki kelemahan: memerlukan perhatian yang ekstra dari guru pada saat pembelajaran karena menggunakan media yang sesuai dengan kenyataannya di arena bermain anak yang dapat memungkinkan anak keterusan bermain di tempat tersebut.
Pembelajaran di luar kelas (outdoor class) merupakan pembelajaran yang dilakukan di luar ruang kelas atau di luar gedung sekolah, atau berada di alam bebas, seperti: bermain di lingkungan sekitar sekolah, di taman, atau di perkampungan masyarakat sekitar sehingga diperoleh pengetahuan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan aktivitas hasil belajar terhadap materi yang disampaikan di luar kelas.
Pendekatan pembelajaran di luar kelas (Outdoor Class) adalah pendekatan yang dilakukan guru, dimana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan yang di gunakan sebagai sumber belajar. Peran guru disini adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar melalui pengalaman yang mereka peroleh.
Pembelajaran di luar kelas (outdoor class) ini adalah sebagai pendekatan pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman lawan kata pada siswa. Karena dengan pembelajaran di luar kelas (outdoor class) siswa dapat merasakan pengalaman langsung melalui pengalaman sendiri di luar kelas terhadap suatu objek di lingkungan untuk meningkatkan pemahaman anak tersebut.
Melalui sudut pandang kependidikan, aktivitas pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah, setidaknya memuat tiga konsep utama, yaitu konsep proses belajar, aktivitas luar kelas dan lingkungan. Konsep proses belajar melalui aktivitas luar kelas (outdoor class) adalah proses belajar interdisipliner melalui satu seri aktivitas yang dirancang untuk dilakukan di luar kelas.
Pendekatan ini secara sadar mengeksploitir potensi latar alamiah untuk memberi kontribusi terhadap perkembangan fisik dan mental. Dengan meningkatkan kesadaran terhadap hubungan timbal balik dengan lingkungan, program dapat mengubah sikap dan perilaku terhadap lingkungan yang mereka peroleh melalui pengalaman langsung di luar kelas.
Kedua yaitu konsep aktivitas luar kelas merupakan suatu pendekatan dengan menggunakan kehidupan di luar ruangan yang memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan menguasai berbagai bentuk keterampilan dasar, sikap dan apresiasi terhadap berbagai hal yang terdapat di luar kelas.
Bentuk-bentuk kegiatan luar kelas dapat berupa: menjelajah atau mengamati lingkungan sekitar sekolah, mempelajari sesuatu yang mereka peroleh melalui benda-benda yang ada di sekitar lingkungan dimana kita tinggal dan lain sebagainya.
Konsep lingkungan yang merujuk pada eksplorasi ekologi sebagai andalan mahluk hidup yang saling tergantung antara yang satu dengan yang lain. Pentingnya lingkungan tidak hanya dijadikan sebagai tempat belajar melainkan lingkungan juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang mereka peroleh dari lingkungan tersebut, melalui pengalaman langsung di luar kelas proses pembelajaran tidak hanya di lakukan di dalam kelas melainkan lingkungan di luar kelas yang dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa pada suatu materi pembelajaran.

Pendekatan Pembelajaran di luar kelas (outdoor class) sebagai pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merajuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu: (1) pendekatan yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). ( Senjaya. W, 2008).
Kemp (dalam Senjaya. W, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan di ambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokan kedalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) groupindividual learning. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif (Rowntree dalam Wina Senajaya, 2008).
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannnya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “ a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk menginplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak dari sebuah pembentukan model pembelajaran yang terdiri dari startegi, metode dan teknik pembelajaran.





KEGIATAN PAMERAN UNIVERSITAS 2017 DI SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI





Rabu, 19 April 2017

MA Ma'arif Pare Membuka Pendaftaran Siswa/Siswi Baru Tahun Pelajaran 2017/2018  Ayo Segera Bergabung Dengan Kami !!!